Monday, December 10, 2018

Psikologi Qir'ani oleh H. Ziyad Ulhaq

Salah satu definisi al qur'an yang paling sederhana adalah bahwa al qur'an "kitaabu hidaayatin wa i'jaazin" atau al qur'an adalah kitab petunjuk dan mukjizat. Dikatakan petunjuk karena memang fungsi al qur'an sebagaimana petunjuk bagi umat manusia (hudan linnaas). Disamping itu, al qur'an juga sebagai kitab mukjizat. Batasan ini mengecualikan hadis nabi SAW yang walau pun punya unsur hidayah tapi tidak sebagai mukjizat. Begitu juga dengan kitab samawi terdahulu. inilah keistimewaan al qur'an, mempersatukan unsur hidayah dan kemukjizatan dalam satu kesatuan. sementara pada masa nabi SAW terdahulu antara unsur hidayah dan kemukjizatan terpisah. Kitab taurat adalah kitab hidayat tapi bukan kitab mukjizat. Kemukjizatan nabi Musa as terletak pada tingkat dan tangannya. begitu juga dengan nabi Isa as dengan injilnya.

Unsur hidayah al qur'an terletak pada penjelasan mengenai tiga hal pokok, yaitu : Pertama : pengetahuan tentang Dzat yang disembah, meliputi seluruh unsur-unsur aqidah. Kedua: tentang cara-cara menyembah, mencangkup seluruh unsur syariah dan hukum. Dan ketiga: nasib akhir dari manusia yang mencakup seluruh janji dan peringatan.
Sedangkan unsur kemukjizatan tercangkup dalam berbagai macam sisi yang terbagi dalam dua hal pokok, yaitu sisi redaksional dan isi.
Sisi redaksional mencakup sastra al qur'an dan seluk beluknya. Sedangkan sisi kandungan mencakup beberapa hal , yaitu: pertama: unsur tasyri' dimana syariat al qur'an merupakan syariat yang paling jitu dalam mengatasi selirih aspek kemanusiaan. Kedua: unsur pemberitahuan tentang hal-hal ghaib yang tidak mungkin didapatkan Nabi kecuali dari Allah SWT. Ketiga: unsur penjelasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian detail dan sesuai dengan penelitian mutakhir. Keempat: unsur tarbawi (pendidikan) dan nafsy (kejiwaan) yang sesuai dengan ilmu jiwa modern. Kelima: bilangan, di dalam al qur'an terdapat bilangan yang jika dikaji dengan seksama akan munvul penjelasan yang membuat orang terperangah. Seperti penggunaan kata "syahr"(bulan) dalam al qur'an yang berjumlah 12, persis seperti jumlah bulan dalam satu tahun dan masih banyak lagi sisi kemukjizatan yang lain baik yang sudah ditemukan atau yang belum ditemukan. Perputaran zaman dan bertambah majunya tingkat pengetahuan manusia akan memperlihatkan kehebatan al qur'an lainnya.

Salah satu temuan menarik yaitu apa yang dilakukan oleh Bpk. (alm) Luqman Soemabrata yang mengembangkan teori al qur'an, beliau menghabiskan waktu lebih dari 13 tahun untuk menggali sebuah bentuk keilmuan yang disebutnya "keilmuan alquran". Dilihat dari segi strukturnya yang diuraikan secara panjang lebar dalam buku karya H. Ziyad Ulhaq berjudul "psikologi qur'ani".

Teori yang dikembangkan oleh beliau tergolong unik dan tak lazim, hampir seperti urain zodiak dan ilmu perbintangan yang mengaitkan dengan bintang seseorang dengan nasib dan kehidupannya. Namun banyak perbedaaan diantara keduanya, antara lain: bpk Lukman Soemabrata menggunakan al qur'an sebagai basis teorinya, dan beliau ingin agar manusia kembali kepada al qur'an yaitu dengan membacanya berulang-ulang surah-surah yang termasuk dalam kategori ruang lingkup juz atau hitungannya. Dua sisi inilah yang beliau ingin mantapkan sebagai sarana dakwah agar manusia kembali kepada al qur'an. Silahkan kunjungi Laman ini untuk keterangan dan pembelajaran lebih lanjut.

Teori yang dkembangkan beliau merupakan pengembangan dari teori kemukjizatan al qur'an dari segi bilangan('adadi) dan masih akan terus diasah kebenarannya oleh perputaran waktu.

No comments:

Post a Comment